Thursday, March 5, 2015

[Puisi] Rintik Hujan September Itu Palsu

Seperti biasa awan kali ini cerah
Sinar itu diam-diam menampakkan serunya
"Hai kamu lihat ini"
Butir-butir hujan menari
Menanti sang pujaan, awan-awan hitam

Lihatlah, mereka berkumpul ria
Sinar itu menanti bingung
Perlahan memudar, gelap
Sayang, sang mentari hilang

Tik... tik... tik...
Begitulah bunyinya
Perlahan mulai mengebu-gebu
Lihat, siapa yang berseru senang?
Si pencabut nyawa

Ah, sudah datang
Tak ada basa-basi
Hilang sudah! Hilang!

Siapa yang menantinya?
Pelangi

Tak mungkin!
Butir-butir air kembali mengguyur
Lihat, siapa yang berseru sedih?
Tak ada

Sayang, mentari mulai muncul
Pelangi sudah menjemput
Cobalah lihat langit September!
Mana hujan?

Selamat datang di neraka

4 comments:

  1. Saya bacanya kok rada ngerti ya bro? Kenapa harus ada neraka? @_@

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menafsirkan sebuah puisi memang agak sulit, apapun tafsiran pembaca juga tak ada yang salah. Kenapa ada neraka? Silakan ditafsir sendiri~ ^^

      Delete
  2. Makasih bro, baru mulai blogging juga ini. ^^

    ReplyDelete
  3. luar biasa, harapan palsu dari sang gelap..

    ReplyDelete