Saturday, February 11, 2017

Sebuah Ingatan Tentang Ideologi Seseorang

Ada satu orang yang teringat oleh gue dan cukup gue banggakan, orangnya kurang dewasa dan selalu membanggakan dirinya. Baginya omongan orang bisa menjadi pengaruh baginya di waktu yang lain dia juga tidak bisa menerimanya juga. Egonya cukup tinggi, idealisnya gue meragukan hal tersebut. Mungkin orang melihatnya dengan pandangan yang lain, buat gue orang ini cukup susah untuk menerima situasi yang dibiasakannya. Prinsipnya yang selalu ada di depan, melupakan orang lain bahkan dirinya sendiri.

Ada suatu ketika gue berbicara macam hal dengannya, mencoba untuk memberi pandangan yang semestinya walau gue tahu pandangan gue juga tidak semestinya dengan kebanyakan orang. Kita memang berhak memegang ideologi kita masing-masing, di sisi lain gue berharap dapat mengubah dan membagikan ideologi gue.

Begitulah terjadi, gue memberitahu apa yang harus dilakukan. Yang menurut gue benar, tapi mungkin saja salah. Tidak ada yang tahu, karena apa, dunia ini mulai terlihat kejamnya. Pemikiran-pemikiran anehnya berkeliaran di luar sana. Tak banyak dari kita yang menganutnya, tanpa kita menyadari hal tersebut. Tetapi pemikiran-pemikiran itu hanya ada dua pilihan akhirnya, sebuah pemikiran yang benar dan yang salah.

Untuk siapa benar dan salahnya tersebut?

Siapa yang menghakimi bahwa pemikiran-pemikiran itu benar dan salah.

Ideologi yang kita pegangi yang menghakimi. Pada akhirnya pun sebenarnya tidak ada yang tahu mana yang benar dan mana yang salah. Semua tergantung kita sendiri untuk bagaimana menyikapinya. Untuk ke arah yang lebih baik atau bahkan yang lebih buruk. Ini yang perlu dipertimbangkan, karena ada pemikiran-pemikiran yang menuju hal yang lebih buruk.

Waktu kita hanya sebentar, pahamilah bahwa kita sama sekali tidak berhak mencampuri ideologi seseorang. Tapi ingat kita bisa memberi ideologi yang kita punya pada mereka. Untuk dan berharap ke arah yang lebih baik, bagi kita. Walau memang belum tentu bagi mereka, tetapi lakukanlah seperti yang kalian bisa.

Karena apa, waktu itu pendek, tidak ada yang tahu keesokan hari pemikiran tersebut sudah menuju ke hal yang lebih buruk pada orang yang menyakininya.

Untuk orang yang gue ingat selalu, pegang teguh ideologimu, tapi jangan lupa ada ideologi yang lain di luar sana. Pelajarilah, untuk lebih dewasa dan juga menjadi lebih baik lagi. Kita tidak salah, kita hanya berkembang dari tunas hingga menghasilkan buah.

Pertanyaannya buah apa yang akan dipanen tersebut.


Yang bagus kualitasnya atau yang buruk dan busuk kualitasnya?  

Re.A