Tuesday, December 15, 2015

-2015-

Tahun 2015 sudah mendekati akhir. Tak banyak yang terjadi dalam tahun 2015 untuk saya pribadi. Tahun ini bisa saya bila menjadi tahun merenungku, tahun membebaskan, tahun penyembuhan akan apa yang telah terjadi. Tak banyak yang kudapat dari tahun ini, bahkan aku meragukannya. Aku tahu apa yang telah terjadi di sini, dalam hidupku. Dari aku yang mengecewakan banyak orang hingga aku yang sedang mengintropeksi diri.

Awalnya aku berteguh diri mengambil keputusan ini. Kembali untuk fokus pada impian yang telah kutetapkan dan kukejar. Hanya saja tak sebegitu mudah yang dibayangkan. Aku sadar bahwa aku sudah tertinggal di belakang dengan orang-orang yang menurutku sangat hebat. Teman-teman sebaya, orang-orang di lingkunganku, dan bahkan orang-orang yang belum pernah kutemui tetapi aku mengenal karya mereka.

Target tahun 2015 ini untuk menyelesaikan satu novel pun mungkin terancam tak tercapai. Bahkan dengan waktu yang sebanyak ini telah kupunya aku tak bisa menyelesaikannya. Aku sadar bahwa aku sedang di performa terburukku. Hingga muncul rasa takut, tak percaya diri, hingga rasa bersalah. Aku merasa bersalah pada diriku sendiri yang membuang-buang waktuku selama setahun ini, hal ini membuat motivasiku menurun.

Tak seperti yang kubayangkan di awal.

Saat ini aku sadar bahwa aku telah tertinggal oleh banyak orang begitu pun performaku yang menurun. Hingga aku berpikir apa aku memang tidak bisa menulis sebuah cerita lagi? Apa aku memang tak bisa menulis? Apa mungkin penulis bukan ide yang tepat? Aku merenungkan hal-hal semacam itu di tahun ini.

Beberapa bulan lalu aku mendapat sebuah surat yang mengingatkanku bahwa sudah dua tahun aku tak menghasilkan novel lagi sejak novel pertamaku, BaseLove. Surat yang mempunyai dua mata pisau. Di satu sisinya aku sadar bahwa menjadi seorang penulis itu tak sesimpel dan semudah itu. Hal ini membuatku sedikit membakar motivasiku. Di sisi yang lain aku sadar aku telah mengecewakan diriku sendiri dan banyak orang. Itu membuatku sedih.

Dan entah mengapa datang di saat yang tidak tepat. Di saat performa terburukku. Aku mulai meragukan keputusan yang kubuat. Dan entah mengapa pula di sisi yang lain aku seperti tertampar dan ingin mulai bersemangat lagi. Ingin membuat keputusan yang kubuat ini adalah hal yang tepat dan benar. Setidaknya untuk ku pribadi, aku tahu banyak yang menilai keputusan ini salah.

Jalan ku masih panjang. Aku belum merasa puas dengan aku yang sekarang, itu jelas. Aku berusaha membenah diriku untuk tahun 2016. Rasanya aku merasakan sedikit harapan di tahun 2016 nanti. Banyak yang ingin kulakukan, dari menyelesaikan novel hingga ingin mengerjakan tentang Nest Stripes yang akhir-akhir ini sedang aku siapkan.

Aku berharap 2016 ini akan menjadi tahun yang benar-benar baru untukku. Tahun penataan kembali, tahun penyempurnaan, dari tahun 2015 ini.

SEMANGAT!!!


note: mungkin aku akan rajin-rajin nulis di blog. ssst, aku tak akan sharing ke medsos. rajin-rajinlah datang ke blogku :p.

No comments:

Post a Comment