Ada satu orang yang
teringat oleh gue dan cukup gue banggakan, orangnya kurang dewasa dan
selalu membanggakan dirinya. Baginya omongan orang bisa menjadi
pengaruh baginya di waktu yang lain dia juga tidak bisa menerimanya juga. Egonya
cukup tinggi, idealisnya gue meragukan hal tersebut. Mungkin orang
melihatnya dengan pandangan yang lain, buat gue orang ini cukup susah
untuk menerima situasi yang dibiasakannya. Prinsipnya yang selalu ada
di depan, melupakan orang lain bahkan dirinya sendiri.
Ada suatu ketika gue berbicara macam hal dengannya, mencoba untuk memberi pandangan yang semestinya walau gue tahu pandangan gue juga tidak semestinya dengan kebanyakan orang. Kita memang berhak memegang ideologi kita masing-masing, di sisi lain gue berharap dapat mengubah dan membagikan ideologi gue.
Begitulah terjadi,
gue memberitahu apa yang harus dilakukan. Yang menurut gue benar,
tapi mungkin saja salah. Tidak ada yang tahu, karena apa, dunia ini
mulai terlihat kejamnya. Pemikiran-pemikiran anehnya berkeliaran di
luar sana. Tak banyak dari kita yang menganutnya, tanpa kita
menyadari hal tersebut. Tetapi pemikiran-pemikiran itu hanya ada dua
pilihan akhirnya, sebuah pemikiran yang benar dan yang salah.
Untuk siapa benar
dan salahnya tersebut?
Siapa yang
menghakimi bahwa pemikiran-pemikiran itu benar dan salah.
Ideologi yang kita
pegangi yang menghakimi. Pada akhirnya pun sebenarnya tidak ada yang
tahu mana yang benar dan mana yang salah. Semua tergantung kita
sendiri untuk bagaimana menyikapinya. Untuk ke arah yang lebih baik
atau bahkan yang lebih buruk. Ini yang perlu dipertimbangkan, karena
ada pemikiran-pemikiran yang menuju hal yang lebih buruk.
Waktu kita hanya
sebentar, pahamilah bahwa kita sama sekali tidak berhak mencampuri
ideologi seseorang. Tapi ingat kita bisa memberi ideologi yang kita
punya pada mereka. Untuk dan berharap ke arah yang lebih baik, bagi
kita. Walau memang belum tentu bagi mereka, tetapi lakukanlah seperti
yang kalian bisa.
Karena apa, waktu
itu pendek, tidak ada yang tahu keesokan hari pemikiran tersebut
sudah menuju ke hal yang lebih buruk pada orang yang menyakininya.
Untuk orang yang gue ingat selalu, pegang teguh ideologimu, tapi jangan lupa ada
ideologi yang lain di luar sana. Pelajarilah, untuk lebih dewasa dan
juga menjadi lebih baik lagi. Kita tidak salah, kita hanya berkembang
dari tunas hingga menghasilkan buah.
Pertanyaannya buah
apa yang akan dipanen tersebut.
Yang bagus
kualitasnya atau yang buruk dan busuk kualitasnya?
Re.A